Menjadi suatu yang terasa salah jika sebagai mahasiswa bidang ilmu perpustakaan atau pustakawan jika tidak mengenal sosok satu orang ini. Jasanya bagi pengembangan ilmu perpustakaan tidak mungkin terlupakan terutama dalam hal pengolahan koleksi perpustakaan. Mungkin tanpa kepandaiannya dan sumbangan pikirannya ini pengolahan koleksi perpustakaan tidak akan semudah yang dialamai saat ini. Dia adalah Melvil Dewey, yang lebih di kenal dengan Bapak Klasifikasi. Untuk lebih mengenal sosok pribadinya, berikut ini ada sedikit uraian yang bisa menggambarkan siapa sebenarnya Melvil Dewey. Tulisan ini hanya sedikit menyampaikan tentang kehidupan pribadinya mulai dari masa kecil hingga ia menyelesaikan studinya.
Kehidupan Pribadi Melvil Dewey
Melvil
Dewey yang mempunyai nama lengkap Melvil Louis Kossuth Dewey dilahirkan di
Adams Center, sebuah kota kecil dekat Watertown, New York pada tanggal 10
Desember 1851. Dewey merupakan anak kelima dan terakhir dari pasangan Joel dan
Eliza Greene Dewey. Ayahnya adalah seorang pembuat sepatu dan pelayan toko,
sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Dewey
adalah seorang yang jenius, pembaharu dan dermawan yang sangat fanatik. Hal ini mengakibatkan
sebuah kontroversi dalam hidupnya. Dia kuat, teorganisir, blak-blakan, tak
dapat menahan diri dan terasa eksentrik. Setiap orang yang bertemu dengannya
akan mencintai semangatnya yang luar biasa atau membenci visi miring yang dimilikinya.
Bahkan karena hal itu dia di katakan sebagai “pustakawan paling banyak akal di
dunia” (New York Sun). Wayne A. Wiegand pernah menulis tentang biografi
Melvil Dewey mengatakan bahwa “ ada
banyak orang yang menyukai dan mengagumi tentang Melvil Dewey, tetapi banyak
juga orang (mungkin lebih) yang tidak menyukai karakternya.”[1]
Dia mempunyai karakter yang keras karena dipengaruhi oleh lingkungannya yang
memang pada waktu ia terlahir tahun 1851 adalah merupakan masa
penemuan-penemuan ilmiah, peningkatan pendidikan, dan masa pendefinisian ulang
agama. Bahkan, di kota New York sendiri dimana Dewey dilahirkan dikenal sebagai “Distrik yang
Memanas” karena begitu banyak gerakan reformasi agama yang terjadi pada
waktu itu. Di samping itu Dewey juga terbiasa dengan pola didik orang tuanya
yang menekankan kerja keras, tanggung jawab sosial, dan pendidikan sebagai jalan untuk
kehidupannya agar lebih bermakna.
Dewey
adalah seorang yang mempunyai gairah belajar yang tinggi. Pada usia 13 tahun ia
telah memiliki cukup uang untuk membeli apa yang dianggapnya sebagai “buku
paling penting” yaitu sebuah kamus lengkap. Setiap perjalanan hidupnya selalu
dia konsultasikan dengan kamus sehingga ia mendapatkan pengetahuan linguistic
yang benar. Pada usia 15 tahun Dewey memutuskan untuk mulai bekerja. Dia
bertekad untuk menjadi seorang Reformator. Akan tetapi pada waktu itu dia belum memutuskan apa yang akan di
reformasi. Ketika tengah berpikir mengenai ide yang akan ditempuh, Dewey
mendapatkan satu kesempatan untuk mengajar di sekolah. Dia di bayar sebesar $
1,50 untuk pekerjaannya itu dan ternyata murid-murid pada sekolah itu
benar-benar menikmati ketika Dewey mengajar hingga mereka semua menagis ketika
Dewey akan meninggalkan mereka. Keberhasilan ini menyebabkan Dewey bertekad
bahwa reformasi pendidikan itu adalah suatu keharusan dalam hidupnya.[2]
Dengan
tujuan kuat yang ada dalam
pikirannya pada tahun 1870 ia diterima sebagai mahasiswa di Amherst College. Dia menyelesaikan pendidikan diplomanya di perguruan
tinggi tersebut pada tanggal 9 Juli 1874 dan gelar masternya ia peroleh di
tahun 1877. Ketika dia menempuh pendidikan di perguruan tinggi tersebut, dia
juga sempat bekerja sebagai asisten pustakawan sampai dengan tahun 1876.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar