Perpustakaan masa
depan mencerminkan kehidupan dalam kemajuan, yang paling mudah terlihat secara
fisik atau gebyar tat lahir. Kondisi fisik tersebut sangat penting, karenaorang
terutama akan melihat gambaran pertama tentang perpustakaan pada hal-hal tersebut
daripada ciri-ciri dan bobot isinya (content). Ciri-ciri fisik tersebut
diantarnya adalah:
1. Gedung dan bangunan
yang megah atau mewah dengan sejumlah ruangan yang memadai
2. Para pegawai atau
pustakwan yang bersemangat, berintegritas, berdisiplin, dan menjiwai serta
loyal kepada pekerjaan
3. Lokasi yang strategis
dengan lahan yang luas dan mudah diketahui masyarakat dan mudah dijangkau
pengunjung disertyai sejumlah papan penunjuk
4. Sarana dan prasarana
yang memadai, perlengkapan/inventaris kantor yang baik dan standar
5. Sumber informasi
(koleksi bahan pustaka) yang relatif lengkap, bervariasi, bermutu dan jumlah
yang memadai dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (up
To date)
6. Tersedia dan
dilengkapi penerapan teknologi, terutama teknologi informasi
7. Sistem, prosedur dan
mekanisme kerja yang baik
Semua komponen
tersebut merupakan satu kestuan yang utuh dan berkaitan satu sama lain. Jadi tidak
bisa sepotong-sepotong, meskipun realisasinya dilakukan secara bertahap.
Kondisi
demikian akan dapat terwujud manakala ada komitmen dan perhatian yang kuat dari
unsur pimpinan yang menetapkan kebijakan dan keputusan-keputusan strategis dan
berfungsinya unsur pengawas, baik yang melekat, fungsional, media masa, maupun
dari masyarakat. Hal ini dimunculkan karena yang sering terjadi adalah pemimpin
yang lip-service, artinya ada perbedaan yang mencolok antara apa yang
diucapkan dengan yang terjadi dalam praktiknya. Misalnya pernyataan bahwa
sebuah perpustakaan penting dalam menunjang program pendidikan untuk semua
orang, tetapi ketika diajukan permohonan anggran untuk membangun, membina dan
mengembangkan perpustakaan, kemudian tidak masuk dalam usulan skala prioritas. Jika
kondisi fisik tersebut dapat diwujudkan, maka perpustakaan sudah satu langkah
ke depan (one step a head). Sementara langkah lebih lanjut adalah
pemberdayaan secara maksimal untuk menghasilkan produktifitas kerja dn jasa
yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. *)
*) Disarikan dari
renungan diri ketika membaca tulisan Sutarno NS tentang Manajemen Perpustakaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar