Halaman

Minggu, 02 Desember 2012

IDEALKAH PERPUSTAKAAN KITA?

Perpustakaan masa depan mencerminkan kehidupan dalam kemajuan, yang paling mudah terlihat secara fisik atau gebyar tat lahir. Kondisi fisik tersebut sangat penting, karenaorang terutama akan melihat gambaran pertama tentang perpustakaan pada hal-hal tersebut daripada ciri-ciri dan bobot isinya (content). Ciri-ciri fisik tersebut diantarnya adalah:


1.     Gedung dan bangunan yang megah atau mewah dengan sejumlah ruangan yang memadai
2.    Para pegawai atau pustakwan yang bersemangat, berintegritas, berdisiplin, dan menjiwai serta loyal kepada pekerjaan
3.    Lokasi yang strategis dengan lahan yang luas dan mudah diketahui masyarakat dan mudah dijangkau pengunjung disertyai sejumlah papan penunjuk
4.    Sarana dan prasarana yang memadai, perlengkapan/inventaris kantor yang baik dan standar
5.    Sumber informasi (koleksi bahan pustaka) yang relatif lengkap, bervariasi, bermutu dan jumlah yang memadai dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (up To date)
6.    Tersedia dan dilengkapi penerapan teknologi, terutama teknologi informasi
7.    Sistem, prosedur dan mekanisme kerja yang baik

Semua komponen tersebut merupakan satu kestuan yang utuh dan berkaitan satu sama lain. Jadi tidak bisa sepotong-sepotong, meskipun realisasinya dilakukan secara bertahap.
           
Kondisi demikian akan dapat terwujud manakala ada komitmen dan perhatian yang kuat dari unsur pimpinan yang menetapkan kebijakan dan keputusan-keputusan strategis dan berfungsinya unsur pengawas, baik yang melekat, fungsional, media masa, maupun dari masyarakat. Hal ini dimunculkan karena yang sering terjadi adalah pemimpin yang lip-service, artinya ada perbedaan yang mencolok antara apa yang diucapkan dengan yang terjadi dalam praktiknya. Misalnya pernyataan bahwa sebuah perpustakaan penting dalam menunjang program pendidikan untuk semua orang, tetapi ketika diajukan permohonan anggran untuk membangun, membina dan mengembangkan perpustakaan, kemudian tidak masuk dalam usulan skala prioritas. Jika kondisi fisik tersebut dapat diwujudkan, maka perpustakaan sudah satu langkah ke depan (one step a head). Sementara langkah lebih lanjut adalah pemberdayaan secara maksimal untuk menghasilkan produktifitas kerja dn jasa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. *)

*) Disarikan dari renungan diri ketika membaca tulisan Sutarno NS tentang Manajemen Perpustakaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar