Halaman

Rabu, 26 Desember 2012

PUSTAKAWAN MERAMBAH JENEPONTO

Pagi itu, tepatnya hari Senin tanggal 17 Desember 2012 kami satu tim yang terdiri dari 4 orang (Astuti, Fatchul, Amri, dan saya sendiri) bersiap-siap untuk berangkat ke Sulawesi  Selatan untuk melaksanakan tugas ke sebuah perpustakaan sekolah di Kabupaten Jeneponto. Pesawat kami mendarat dengan mulus di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 09.00 waktu Makassar. Kami telah dijemput oleh dua orang dari MTs Arungkeke Jeneponto untuk menuju lokasi yang direncanakan. Perjalanan lumayan memakan waktu yang tidak sebentar, tetapi karena suasana alam dan kondisi yang baru dan menyenangkan dengan pemandangan alam berupa tambak garam dan pantai yang membentang menjadikan kami terhibur dan terkesima.



Setelah kurang lebih menempuh waktu 4 jam dan beristirahat untuk menunaikan sholat di sebuah hotel di tepi pantai, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju MTs Arungkeke untuk memulai aktivitas tugas kami, yaitu untuk melatih dan mengubah perpustakaan menjadi sebuah perpustakaan yang terotomasi. Begitu luar biasa sambutan peserta dan panitia di sekolah tersebut. Mereka sangat senang dan beruntung dengan kedatangan dan maksud tujuan kami. Bagi mereka, otomasi perpustakaan masih merupakan suatu hal yang asing dan baru apalagi untuk setingkat perpustakaan sekolah menengah di kabupaten Jeneponto. Ada sekitar 6 sampai 9 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dengan semangat dan begitu antusias. Dengan berbekal pengetahuan yang masih standar [bahkan terbatas] tentang ilmu perpustakaan mereka mengikuti kegiatan tersebut selama 4 hari di sekolah tersebut. Dengan penuh kesabaran kami berbagi tugas untuk menyelesaikan program kami. Fatchul bertugas untuk menangani sistem informasi, Astuti bertugas untuk mengkoordinasi seluruh kegiatan, Amri bertugas untuk mendampingi peserta menjalankan sistem aplikasi yang digunakan, dan saya bertugas untuk mengklasifikasi dan input koleksi yang ada.

4 hari kami bertugas tanpa mengenal lelah, akhirnya selesai juga pekerjaan itu. Kamis pagi kami telah bersiap-siap untuk melakukan launching perpustakaan terotomasi dan web sekolah pun siap untuk diresmikan. Dengan disaksikan oleh beberapa guru, perwakilan dari beberapa sekolah, dan siswa-siswa di MTs Arungkeke akhirnya perpustakaan MTs Arungkeke resmi menjadi perpustakaan sekolah terotomasi di Jeneponto. Lega rasanya, setelah berjuang selama 4 hari akhirnya misi kami berhasil dengan tidak mengecewakan.


Hari terakhir kami di Makassar, jum'at 21 Desember 2012.
Pagi sekitar jam 09.00 kami bersiap-siap untuk cek out dari hotel tempat kami menginap. Dengan sebuah mobil dan di antar oleh 4 orang dari MTs Arungkeke, kami berangkat menuju kota Makassar untuk sekedar menikmati indahnya kota Makassar sambil menunggu pesawat ke Jogja pada petang harinya. Kami nikmati perjalanan menyusuri Jeneponto yang gerang dan panas. Di perjalanan kami lihat banyak kuda berkeliaran disekitar tanah-tanah persawahan yang luas dan kosong. Kuda-kuda itu berkeliaran bersama pula dengan kambing-kambing yang mencari rumput untuk mengisi perut mereka. Pantai-pantai yang membentang menambah hiburan bagi mata kami. Sampai di kota Makassar kami singgah di sebuah masjid terbesar di kawasan timur Indonesia untuk menunaikan sholat jum'at. Luar biasa, sebuah masjid yang mampu menampung ribuan jamaah, dikelilingi lingkungan yang sangat luas yang digunakan untuk menjajakan berbagai macam dagangan yang bisa dikunjungi oleh para jamaah. Satu hal yang unik, ada sebuah masjid yang didalam lingkungannya menyediakan tempat untuk ribuan orang berbelanja tanpa harus kehilangan waktunya untuk menunaikan sholat jum'at. Kami hanya berjalan-jalan saja sambil melihat-lihat lingkungan yang ada untuk menunggu teman-teman kami yang sholat jum'at.



Menjelang sore hari, sebelum bertolak ke bandara kami sempatkan untuk berjalan-jalan sebentar di Pantai Losari. Setelah sebelumnya kami belanja oleh-oleh dan menikmati hidangan sea food, kami berjalan menuju ke Losari untuk sekedar berfoto bersama. Menyenangkan sekali dan sungguh luar biasa. Pantai Losari adalah sebuah pantai yang indah dengan pemandangan alami yang terletak di tengah-tengah kota besar. Tidak menyangka, selama ini yang saya kenal pantai biasanya ada di pinggiran dan jauh dari perkotaan.  Sedangkan Losari berada tepat di tengah kota dan sangat mudah dijangkau. Sungguh menyenagkan dan begitu menghibur walaupun waktu kami sangat terbatas dan kami harus segera tiba di bandara untuk kembali ke jogjakarta tercinta. Hanya sekitar 30 menit dari pantai Losari kami tiba di bandara. Dan saatnya untuk berpisah. Mengharukan sekali perpisahan kami dengan teman-teman di Jeneponto. Setelah kami saling berpamitan kami berpisah untuk melanjutkan tugas masing-masing.

Pengalaman yang sangat mengesankan, menambah pengalaman dan menambah persahabatan.Sebagai pustakawan, patutlah kita berbangga karena dengan ilmu yang kita miliki mampu untuk membangun perpustakaan di daerah menjadi sebuah perpustakaan yang lebih maju. Tugas yang tidak sia-sia, untuk membangun perpustakaan sebagai sumber belajar bagi masyarakat [siswa]. Mari kita bangun profesi pustakawan menjadi profesi yang diinginkan dan ditunggu oleh masyarakat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar